Deputi Bidang Riset dan Inovasi Daerah BRIN Dukung Penguatan UMKM Bojonegoro
Berita Bojonegoro, Jawa Timur – Pemerintah Kabupaten Bojonegoro menerima kunjungan kerja Deputi Bidang Riset dan Inovasi Daerah, Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), di Gedung Putih Bojonegoro, Senin (2/12/2024). Kunjungan ini bertujuan untuk memperkuat ekosistem riset dan inovasi daerah sekaligus mendukung hilirisasi produk UMKM lokal agar memiliki daya saing global.
Membangun Keberlanjutan Ekonomi Pasca-Migas
Dalam sambutannya, Asisten Perekonomian dan Pembangunan Kabupaten Bojonegoro, Kusnandaka Tjatur, menekankan pentingnya mendorong keberlanjutan ekonomi Bojonegoro pasca-migas. Dengan alokasi Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) mencapai Rp 8,2 triliun—terbesar kedua di Jawa Timur—Pemkab Bojonegoro terus fokus pada pengembangan sumber daya manusia (SDM) dan usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM).
"UMKM kita sudah ada yang menembus pasar ekspor, namun banyak yang masih timbul tenggelam. Ini menjadi tugas bersama untuk menjadikan UMKM sebagai pilar ekonomi yang sustainable. Kami harap BRIN dapat membantu memetakan potensi pengungkit ekonomi yang ada," ujar Kusnandaka.
Peran Strategis BRIN dalam Riset dan Inovasi Daerah
Deputi Bidang Riset dan Inovasi Daerah BRIN, Yopi, mengapresiasi Bojonegoro sebagai salah satu kabupaten dengan indeks fiskal tinggi. Ia menegaskan bahwa salah satu tugas utama BRIN adalah mendampingi pemerintah daerah dalam meningkatkan tata kelola dan inovasi berbasis data.
“Keyword Bojonegoro itu menarik—ada UMKM, migas, dan jasa. Kami siap mendukung rencana pembangunan daerah melalui pemetaan potensi dan problem berbasis data. Ini waktunya untuk fokus pada hilirisasi produk dan riset yang mendukung ekonomi,” jelas Yopi.
Yopi juga menyoroti pentingnya menyusun peta jalan riset dan inovasi untuk UMKM. Hal ini mencakup inovasi produk, perlindungan invensi, dan akses pembiayaan. Dengan strategi ini, UMKM diharapkan mampu menciptakan produk unik yang berdaya saing tinggi sekaligus menyerap tenaga kerja lokal.
Hilirisasi dan Kolaborasi untuk Dampak Maksimal
Dalam diskusi bersama jajaran Organisasi Perangkat Daerah (OPD) Bojonegoro, Deputi Yopi mengajak seluruh pihak untuk berani berinovasi dan mengintegrasikan riset ke dalam strategi ekonomi. “Riset inovasi harus memiliki dampak langsung bagi masyarakat. Kami mengajak Pemkab Bojonegoro untuk kolaborasi erat agar hilirisasi dapat berjalan lebih cepat dan memberikan manfaat besar,” tambahnya.
BRIN juga menyoroti pentingnya inovasi sederhana yang berdampak nyata, seperti paten pada resep makanan khas atau penggunaan alat produksi unik. Pendataan dan perlindungan inovasi menjadi langkah awal untuk memastikan keberlanjutan UMKM.
Kunjungan Lapangan: Belajar dari Praktik UMKM Sukses
Sebagai bagian dari kunjungan kerja, Deputi Bidang Riset dan Inovasi Daerah BRIN beserta tim juga melakukan kunjungan lapangan ke UMKM lokal yang telah berhasil diberdayakan. Kunjungan ini bertujuan untuk memahami langsung tantangan yang dihadapi pelaku UMKM sekaligus memberikan masukan berbasis praktik terbaik.