Subsidi Harga Tomat dari DKPP Bojonegoro Bikin Belanja Makin Hemat dan Stabilkan Harga!
Berita Bojonegoro - Harga tomat di Kabupaten Bojonegoro belakangan ini naik drastis, bahkan sempat tembus Rp15.000 per kilogram! Untungnya, Pemerintah Kabupaten Bojonegoro nggak tinggal diam. Melalui Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) yang didukung penuh oleh Bank Perkreditan Rakyat (BPR) Bojonegoro, kini ada subsidi harga tomat khusus buat masyarakat! Program ini bukan cuma buat meringankan kantong, tapi juga supaya harga tomat tetap stabil di tengah lonjakan harga yang bikin banyak orang terkejut.
DKPP Bojonegoro dan BPR Bojonegoro Hadirkan Solusi Keren untuk Stabilkan Harga
Kepala Bidang Ketahanan Pangan DKPP Bojonegoro, Moch. Rudianto, menjelaskan bahwa subsidi ini sangat penting untuk membantu masyarakat mengatasi kenaikan harga tomat yang melonjak. “Kenaikan harga tomat ini berpengaruh ke daya beli masyarakat. Makanya subsidi ini diluncurkan supaya kebutuhan pokok seperti tomat tetap terjangkau, sambil menjaga inflasi biar nggak makin tinggi,” ujar Rudianto dengan optimis.
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), inflasi di Bojonegoro pada Oktober 2024 naik jadi 0,22% (month-to-month), lebih tinggi dari inflasi nasional yang hanya 0,08%. Peningkatan ini cukup mengejutkan, terutama setelah lima bulan Bojonegoro justru mengalami deflasi. Bayangin, harga tomat yang pada Oktober kemarin masih sekitar Rp4.500 per kilogram, sekarang sudah melambung hingga Rp15.000 per kilogram!
Belanja Tomat Jadi Lebih Murah, Cukup Bayar Rp10.000 per Kilogram!
Lewat program subsidi ini, masyarakat bisa dapat harga tomat lebih murah, yakni Rp10.000 per kilogram, hanya dengan menukarkan kupon khusus yang disediakan DKPP Bojonegoro di Pasar Kota Bojonegoro. Setiap harinya, DKPP menyediakan 500 kupon yang bisa ditebus dengan subsidi Rp5.000 per kilogramnya. Wah, nggak heran kalau pada Senin, 11 November 2024, sudah ada 200 kupon yang ludes hanya dalam hitungan jam!
Program ini melibatkan sekitar 10 kios yang bekerja sama dengan DKPP, termasuk kios milik Ibu Gito, salah satu pedagang tomat di pasar. Ibu Gito mengaku senang banget, karena berkat subsidi ini kiosnya jadi ramai pembeli. “Pengunjung kios saya meningkat berkat program subsidi dari pemerintah kabupaten Bojonegoro. Tomat jadi lebih cepat laku!” kata Ibu Gito dengan semangat.
Dampak Positif Subsidi Bagi Pedagang dan Ekonomi Daerah
Program subsidi ini jelas nggak cuma menguntungkan pembeli, tapi juga jadi angin segar buat para pedagang. Dengan harga yang lebih terjangkau, makin banyak warga yang datang belanja tomat, dan para pedagang lokal jadi terbantu stoknya ludes terjual. Langkah ini diharapkan bisa menjaga stabilitas harga kebutuhan pokok di Bojonegoro, sekaligus membantu ekonomi lokal tetap bergerak aktif.
DKPP Bojonegoro, bersama BPR Bojonegoro, bakal terus mengawasi dan mendukung perkembangan harga komoditas di pasar agar inflasi bisa tetap terkontrol dan masyarakat nggak terbebani dengan kenaikan harga yang tinggi. Program subsidi ini membuktikan bahwa pemerintah serius menjaga stabilitas harga dan membantu kebutuhan pokok masyarakat.