Isu DAK Blora 2024 dan Penyesuaian DAK Pendidikan 2025

Sandy Tresna Hadi, ST., MM., Kabid Sarana dan Prasarana Dinas Pendidikan Blora

Berita Blora, Jawa Tengah — Dinas Pendidikan Blora memberikan penjelasan terbaru mengenai Dana Alokasi Khusus (DAK) untuk sektor pendidikan. Dalam wawancara yang berlangsung Rabu (06/10/2024) di Kantor Dinas Pendidikan Blora, Sandy Tresna Hadi, ST., MM., Kabid Sarana dan Prasarana Dinas Pendidikan, menguraikan perubahan signifikan pada DAK Blora 2025 dan perkembangan pelaksanaan DAK 2024.

Proyek Konstruksi DAK Blora 2024 Hampir Selesai

Sandy Tresna Hadi mengungkapkan bahwa progres pelaksanaan DAK Blora 2024 sudah mencapai sekitar 70% dan diperkirakan selesai sebelum akhir tahun. “Target kami adalah Desember 2024, tetapi jika memungkinkan, kami berharap dapat menyelesaikan proyek ini lebih awal,” ujarnya. DAK 2024 difokuskan pada pekerjaan konstruksi untuk mendukung infrastruktur pendidikan di berbagai sekolah di Blora, dengan kolaborasi erat antara kepala sekolah dan komite sekolah melalui sistem swakelola.

Kementerian PUPR Ambil Alih Pekerjaan Konstruksi DAK Blora 2025

Untuk tahun 2025, terdapat perubahan besar dalam kebijakan DAK Fisik yang akan memengaruhi Dinas Pendidikan Blora. Berdasarkan keputusan terbaru, pekerjaan konstruksi pada DAK Pendidikan tidak lagi diserahkan ke daerah, tetapi akan dikelola langsung oleh Kementerian PUPR. Alhasil, anggaran DAK Dinas Pendidikan Blora turun drastis menjadi hanya sekitar Rp1 miliar, yang akan diarahkan sepenuhnya untuk pengadaan peralatan penunjang pendidikan.

“Kebijakan ini merupakan hasil dari rapat koordinasi DAK di Jakarta beberapa waktu lalu, dan menjadi bagian dari upaya untuk memastikan pengelolaan yang lebih terpusat pada aspek konstruksi,” jelas Sandy. Kebijakan ini juga mempengaruhi kemampuan Dinas Pendidikan Blora dalam memperluas infrastruktur secara mandiri di tingkat lokal.

Kantor Dinas Pendidikan Blora

Klarifikasi Isu Miring Terkait Pelaksanaan Proyek DAK 2024

Isu miring terkait pelaksanaan DAK Blora 2024 belakangan santer di media sosial, menimbulkan berbagai spekulasi tentang kualitas dan akuntabilitas proyek yang berlangsung. Menanggapi hal ini, Kepala Dinas Pendidikan Blora menegaskan bahwa seluruh kegiatan dilaksanakan sesuai regulasi yang berlaku. “Kami melaksanakan proyek ini secara swakelola dengan kolaborasi antara kepala sekolah dan komite untuk membentuk tim pelaksana yang berpengalaman,” tegasnya.

Ia menambahkan, mekanisme swakelola memungkinkan sekolah-sekolah bekerja sama dengan orang-orang yang memiliki pengalaman teknik guna membantu pelaksanaan proyek dengan optimal. Selain efisiensi anggaran, pola ini dinilai lebih transparan dan mendekatkan tanggung jawab pada sekolah yang lebih memahami kebutuhan masing-masing.

Efisiensi Melalui Swakelola, Kualitas Tetap Terjaga

Menurut Kepala Dinas Pendidikan Blora, pelaksanaan proyek secara swakelola dinilai lebih efisien dibandingkan penunjukan pihak ketiga. “Dari sisi volume, hasil pekerjaan swakelola lebih maksimal karena tidak ada tambahan biaya overhead atau keuntungan perusahaan. Namun, dari segi kualitas, hasilnya tetap baik dan memenuhi standar yang ditetapkan,” paparnya.

Swakelola juga dinilai efektif dalam membangun rasa memiliki di kalangan sekolah dan masyarakat sekitar, karena setiap tahapan dikerjakan dengan pengawasan langsung dari tim yang paham situasi lokal.