Gelar Pameran Bonsai, Yonif 410 Alugoro Blora Diserbu Pebonsai Dari Segala Penjuru

Deretan Bonsai yang dipamerkan pada Peringatan HUT Yonif 410 Alugoro Blora 2024

Berita Blora - Kabupaten Blora kembali menjadi perhatian nasional dengan digelarnya Pameran dan Kontes Bonsai Nasional di lapangan tembak Yonif 410/Alugoro. Kegiatan yang diinisiasi oleh Persatuan Penggemar Bonsai Indonesia (PPBI) Kabupaten Blora ini menjadi salah satu rangkaian perayaan jelang HUT Yonif 410 Alugoro Blora yang ke-58.

Inisiatif Kreatif PPBI Blora

Umbaran Wibowo, Ketua PPBI Kabupaten Blora, mengungkapkan bahwa pameran ini merupakan bagian dari upaya PPBI Blora untuk mengangkat seni bonsai ke panggung nasional. "Pameran bonsai ini memang atas inisiatif dari PPBI Blora. Kita sudah tiga kali melaksanakannya. Yang pertama di 2022 skala lokal, lalu pameran the max di 2023, dan kali ini kita tingkatkan lagi menjadi skala nasional," jelas Umbaran.

Pameran Selama 10 Hari dengan Peserta dari Berbagai Daerah

Pameran dan kontes bonsai ini berlangsung selama 10 hari, mulai 23 Agustus hingga 2 September 2024, dengan tema 'Blora Bonsai Art.' Kegiatan ini tidak hanya diikuti oleh peserta dari Jawa Tengah, tetapi juga dari Jawa Timur, Jawa Barat, bahkan Bali. Jumlah peserta yang ditargetkan mencapai 500 orang, dan saat ini masih banyak peserta baru yang mendaftar.

Totok Hariadi, Bambang Sulis, pebonsai Blora pada acara pameran Bonsai di Lapangan Tembak 410 jelang HUT Yonif Alugoro 2024

Prestasi dan Harga Tinggi Bonsai Kelas Madya

Umbaran menambahkan, dalam kontes ini, ada tiga kelas yang dilombakan: kelas prospek, pratama, dan madya. Khusus untuk kelas Madya, prestasi bonsai yang ditampilkan sudah sangat baik dengan harga mencapai ratusan juta rupiah. "Bonsai kelas Madya ini prestasinya sudah sangat bagus, harganya juga mencapai Rp100 juta lebih," ujarnya.

Apresiasi dan Motivasi bagi Pecinta Bonsai

Kegiatan ini mendapatkan apresiasi luas dari berbagai kalangan. Sugeng Saptono, mantan pejabat Dinas Pertanian Blora yang juga pakar hortikultura, menyampaikan kekagumannya terhadap pameran ini. "Tema Blora Bonsai Art benar-benar menggambarkan seni tinggi yang dihasilkan oleh para penggemar bonsai dari berbagai daerah," kata Sugeng.

Ketua PWRI Blora, Ir. H. Bambang Sulistya, yang juga mantan Sekda Blora, menambahkan bahwa proses pembuatan dan perawatan bonsai memerlukan ketekunan, kesabaran, dan kreativitas. "K5 - keuletan, ketekunan, kesabaran, kegigihan, dan kreativitas - adalah kunci sukses dalam dunia bonsai," ujar Bambang.

Karya Bonsai Bernilai Tinggi

Dalam pameran ini, berbagai jenis bonsai dipamerkan, termasuk bonsai Anting Putri dengan harga Rp35 juta, Waru India Rp30 juta, dan Sancaya Rp25 juta. Beberapa bonsai kelas Madya bahkan mencapai harga di atas Rp100 juta. Bambang Sulistya mengungkapkan, "Saya tertegun melihat bonsai-bonsai yang bernilai ratusan juta rupiah. Ini adalah bukti nyata semangat juang dan kreativitas anak bangsa."

Dukungan dari Yonif 410/Alugoro Blora

Pameran ini juga didukung penuh oleh Komandan Yonif 410/Alugoro Blora, Letkol Inf. Agung Cahyono, sebagai bagian dari perayaan HUT ke-58 Yonif 410 Alugoro Blora. Sekretaris PPBI Kabupaten Blora, Akhlis, menegaskan bahwa keberhasilan pameran ini tidak lepas dari prakarsa dan dukungan berbagai pihak, termasuk Bupati Blora Dr. Arief Rohman, SIP., M.Si.

Harapan untuk Masa Depan Bonsai di Blora

Umbaran berharap, Pameran dan Kontes Bonsai Nasional ini tidak hanya menjadi ajang kompetisi, tetapi juga menjadi inspirasi bagi masyarakat Blora dan seluruh Indonesia untuk lebih mengenal dan mengapresiasi seni bonsai. "Harapannya, bonsai bisa menjadi inspirasi dan edukasi bagi masyarakat untuk melihat potensi ekonomi yang tinggi dari tanaman yang awalnya dianggap tidak berharga," tutupnya.