Wakil Ketua DPRD Blora, Siswanto Luncurkan Buku 'Siswanto, Meniti Jalan Demokrasi'
Blora,- Wakil Ketua DPRD Blora, Siswanto, baru-baru ini merilis buku terbarunya yang berjudul 'Siswanto, Meniti Jalan Demokrasi'. Buku ini ditulis oleh jurnalis Ahmad Adirin beserta timnya dan diterbitkan oleh Mata Kata Inspirasi.
Perjalanan Meniti Demokrasi
Buku ini, yang terdiri dari lebih dari 100 halaman, berhasil digarap dalam kurun waktu kurang dari satu tahun. Karya ini merupakan refleksi dari perjuangan, dedikasi, dan komitmen Siswanto sebagai seorang aktivis yang kemudian bertransformasi menjadi anggota legislatif.
"Keinginan untuk memperjuangkan berbagai problem kepentingan yang dialami masyarakatlah yang membawa saya terlibat dalam berbagai kegiatan sosial," jelas Siswanto dalam konferensi persnya.
Dari Aktivis ke Legislatif
Dalam buku ini, perjalanan Siswanto dimulai dari aktivitasnya sebagai seorang aktivis jalanan, di mana ia melihat dan merasakan langsung berbagai permasalahan yang dialami masyarakat. Kisah hidupnya kemudian berlanjut dengan transformasinya menjadi politisi Partai Golkar yang berhasil menjabat sebagai anggota DPRD Blora dan kini menjadi Wakil Ketua DPRD Blora.
Siswanto juga baru saja terpilih kembali untuk masa bakti 2024-2029. "Sebagai aktivis, politisi, dan pejabat publik, saya pastikan bahwa saya menjadi bagian dari perubahan masyarakat dan memberikan manfaat baik di tingkat RT, desa, kecamatan, maupun kabupaten," ungkapnya.
Inspirasi bagi Generasi Muda
Ahmad Adirin, penulis buku ini, berharap bahwa karya ini dapat menjadi inspirasi bagi anak muda, khususnya di Blora. "Saya berharap buku ini dapat memotivasi generasi muda untuk terus berjuang dan berkontribusi bagi masyarakat," kata alumni Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Blora ini.
Karya-Karya Penulis Biografi Siswanto Sebelumnya
Ahmad Adirin bukanlah nama baru dalam dunia literasi Blora. Sebelumnya, ia telah meluncurkan buku pertamanya yang menjadi best seller berjudul 'Mengawal Program Bantuan Pangan di Blora'. Buku keduanya berjudul 'Ngaji Bareng Abah Yai Muharror Ali', diikuti dengan buku ketiganya 'Ketut Sanjaya, Jejak Kesenian Si Anak Dangdut', dan buku keempatnya 'Mas Arief dari Santri Jadi Bupati: Menjemput Perubahan Blora'.