Protes Harga Tebu Murah Guncang Pabrik Gula Blora
Blora,- Musim giling tebu di Pabrik Gula Gendhis Multi Manis - Bulog yang berada di Desa Tinapan, Kecamatan Todanan - Blora, terancam gangguan serius. Para petani tebu dari Asosiasi Petani Tebu Rakyat Indonesia (APTRI) Kabupaten Blora menyuarakan ketidakpuasan mereka terhadap harga beli tebu yang dianggap terlalu rendah.
Prihatinnya Ketua APTRI Blora
Ketua APTRI Blora, Sunoto, bersama dengan Sekretaris, Anton Sudibyo, dan anggota lainnya menyampaikan kekecewaan mereka terhadap keputusan Direksi PG GMM - Bulog yang menetapkan harga beli tebu hanya sebesar Rp. 67.000,- per kwintal atau Rp. 670/kg. Menurut mereka, harga tersebut jauh di bawah standar pasar yang telah mencapai Rp. 810 - 840 per kilogram di pabrik gula lainnya.
Tindakan Konkrit APTRI Blora
Untuk mengatasi masalah ini, APTRI Blora telah mengambil langkah konkret dengan mengirimkan surat permohonan evaluasi harga beli tebu kepada Direktur Utama PG GMM - Bulog Blora. Mereka menekankan perlunya penyesuaian harga beli tebu agar sesuai dengan standar pasar di Jawa Tengah, Jawa Timur, dan Jawa Barat.
Ancaman Demo dari Petani Tebu
Anton Sudibyo menegaskan bahwa jika permohonan mereka tidak dipertimbangkan dengan serius, APTRI Blora tidak akan segan-segan untuk mengajak ribuan petani tebu untuk melakukan aksi demonstrasi di Pabrik Gula tersebut. Mereka mengingatkan bahwa kebijakan ini sangat penting untuk memperbaiki nasib petani tebu Blora yang terjepit dalam hutang akibat harga tebu yang rendah.
Harapan untuk Perubahan
Mereka berharap agar jajaran Direksi PG GMM - Bulog Blora memperhatikan secara serius surat permohonan evaluasi mereka. Selain itu, mereka juga menyerukan agar Bupati Blora turut campur tangan untuk memperjuangkan nasib petani tebu di daerah tersebut.