Dinamika Pilkada Blora 2024, Kondisi Politik yang Masih Cair
Kondisi politik Blora saat ini masih sangat cair dan dinamis. Wakil Bupati Blora, Etik, disinyalir tidak akan maju lagi sebagai Calon Wakil Bupati Blora mendampingi Calon Bupati Blora incumbent, Arief Rohman. Namun, kondisi ini belum pasti final dan masih banyak kemungkinan terbuka hingga Pilkada 2024 nanti.
Sebagai disclaimer, ini hanya prediksi, tanpa melibatkan proses investigasi, maupun survey memadai.
Pertarungan Besar: Arief Rohman vs. Djoko Nugroho (Kokok)
Diprediksi bahwa pertarungan utama pada Pilkada 2024 akan kembali mempertemukan dua tokoh besar, yaitu Arief Rohman dari PKB dan Djoko Nugroho (Kokok) dari Gerindra. Dalam pertarungan ini, kemungkinan besar Partai Gerindra akan mendapatkan dukungan dari Demokrat, PPP, dan Perindo.
Kemungkinan Koalisi PDIP dan PKB
Di sisi lain, PDIP mungkin akan kembali bergandengan tangan dengan PKB. Meskipun Ketua DPC PDIP HM Dasum secara eksplisit belum menyatakan hal ini, kemungkinan tersebut sangat mungkin terjadi. Mengingat kader PDIP lokal Blora saat ini ditengarai belum ada yang setara dengan popularitas Arief Rohman dan Djoko Nugroho, koalisi dengan PKB menjadi pilihan yang paling logis untuk PDIP.
Strategi dan Taktik PDIP
PDIP akan terus mengamati dan menghitung kondisi politik yang berkembang setiap bulannya. Mulai dari pendaftaran pasangan calon yang dijadwalkan pada 27-29 Juli 2024, hingga penetapan calon pada 22 September 2024, semua kemungkinan akan dipikirkan dengan matang. PDIP dipastikan memikirkan berbagai rencana, mulai dari plan A hingga plan C, untuk mengantisipasi segala kemungkinan yang terjadi selama masa kampanye yang berlangsung dari 25 September hingga 23 November 2024.
Koalisi Lainnya: Golkar, Nasdem, dan Hanura
Jika Golkar tidak bergabung dengan Gerindra dan memilih membentuk poros tersendiri dengan dukungan dari Nasdem dan Hanura, maka dinamika politik di Blora akan semakin menarik. Poros baru ini diprediksi sebagai pemecah suara, bisa memudahkan Gerindra dan koalisinya, atau PKB beserta koalisinya, untuk meraih kemenangan di Pilkada 2024.
Kesimpulan Sementara
Saat ini, kesimpulan sementara menunjukkan bahwa tidak ada pilihan lain bagi PDIP selain kembali bekerja sama dengan PKB untuk mengusung calon bupati dan wakil bupati pada Pilkada 2024. Namun, perlu diingat bahwa kondisi politik masih sangat cair dan segala kemungkinan masih bisa terjadi hingga hari H Pilkada serentak pada 27 November 2024 nanti. (Heri ireng)
Bila punya pandangan lain, silahkan emailkan tulisan panjang Anda ke redpersdigi@gmail.com untuk menyampaikan pandangan politik Anda. Semua dari kita berhak untuk menyalurkan aspirasi maupun pandangan politik lewat berbagai kanal media yang tersedia.